Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

PERPUSTAKAAN ECENG GONDOK

HALOOOO......... TEMAN-TEMAN...!

PERPUSTAKAAN ECENG GONDOK
Hari demi hari berlalu, kami menjalani persahabatan yang manis. Sampai suatu siang, saat aku sedang duduk didepan gubuk Nofal di dekat stasiun Tanjung Priuk. Anak-anak jalanan lalu lalang didepanku. Ada yang mengamen, ada yang menyemir sepatu, dan ada juga yang berjualan rokok. Tiba-tiba aku merasa sesak. Ya, walaupun aku anak desa yang miskin, aku masih mendapat kesempatan melanjutkan sekolah dengan bantuan budeku. Sementara, anak-anak ini seharusnya sedang duduk di bangku sekolah malah sibuk berusaha menyambung hidup di ibu kota. 
Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benakku.
"Fal, bagaimana kalau kita membuat perpustakaan untuk anak jalanan?" tanyaku. Nofal yang sedang asyik mengerjakan tugas sampai terlonjak kaget.
"Apa?Perpustakaan?"Kini ia memperhatikanku dengan serius.
"Coba lihat sekelilingmu, apa kamu tega melihat anak-anak itu jauh tertinggal di belakang kita, sementara kita bisa menikmati dunia pendidikan? Mereka kan juga punya cita-cita dan mimpi yang sama seperti kita. Kasihan kan?" kulihat kening Nofal semakin berkerut mendengar ucapanku.
"Bagaimana, setuju gak?" tanyaku lagi.
" Kamu benar." ujarnya." Kapan kita lakukan rencana ini?" lanjutkan lagi dengan semangat 
"Bagaimana kalau besok? Besok kan hari Minggu,"jawabku.
Nofal menggaguk semangat. Namun kemudian, mukanya berubah. Ia terlihat binggung.
Malamnya aku berbicara denagn budeku dan mengutarakan niatku dan Nofal membuat perpustakaan untuk anak jalanan. Aku juga menyampaikan kesulitan kami dalam hal biaya. Diluar dugaan, ternyata budeku sangat mendukung niatku dan Nofal. Beliau membantu biaya untuk membeli buku.
Perpustakaan kecil kami dinamai perpustakaan eceng gondok. Nama itu kami pilih karena eceng gondok yang walaupun dianggap sebagai tanaman penganggu, tetapi memiliki banyak manfaat. Harapan kami, walaupun perpustakaan kami terlihat memprihatinkan, tapi dapat menumbuhkan harapan dan mimpi anak jalanan yang telah lama terkubur.
Masalah selanjutnya yang muncul adalah bagaimana caranya mengumpulkan anak jalanan agar mau mampir dan membaca buku-buku di perpustakaan kami? Aku dan Nofal memutuskan untuk mendatangi tempat-tempat di mana mereka sering berkumpul.
-baca lagi di pos berikutnya, terma kasih-


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar